Dampak Globalisasi Pada Kebudayaan Indonesia
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA
A.
Konsep
Globalisasi
1. Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
berasal dari kata global atau globe yang
artinya dunia atau mendunia. Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah
suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di
seluruh dunia. Sementara itu,
Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia
di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global.
Menurut
Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada
pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk
pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung
“sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan
dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem
perdagangan.
Dari
beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa globalisasi merupakan suatu
proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar, sehingga manusia
seolah-olah hidup tanpa sekat.
Globalisasi
bukanlah suatu proses yang baru. Globalisasi berawal sejak akhir abad ke 19 dan
awal abad 20. Globalisasi berkembang pesat setelah terjadi revolusi
besar-besaran, yaitu dengan berkembangnya alat komunikasi dan transportasi,
berupa internet. Hal ini, menyebabkan terjadinya pembangunan di segala bidang
berkembagn pesat.
Di
Indonesia globalisasi secara fisik ditandai dengan berkembang pesatnya pembangunan
nasional, berdirinya hotel-hotel dan mall-mall, sistem transportasi yang
semakin banyak. Globalisasi juga melahirkan tenaga-tenaga ahli dan orang-orang
berpendidikan di Indonesia, karena agar tidak tertinggal dengan perkembangan
negara lain, negera Indonesia berusaha meningkatkan kualitas SDM nya melalui
penyediaan layanan pendidikan, belum lagi banyaknya SDM Indonesia yang belajar
di luar negeri dan telah kembali untuk memangun Indonesia. Hal ini tentunya
berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Individu yang sudah siap menghadapi
persaingan global, tentunya telah memiliki kualitas diri yang baik. Namun, bagi
individu yang belum siap, hal ini akan menyebabkan ia akan tergilas dengan
perkembangan zaman.
2. Ciri-ciri
Globalisasi
Terjdinya
globalisasi tentunya ditandai dengan beberapa hal yang membuat globalisasi
semakin pesat berkembang. Berikut ini merupakan ciri-ciri yang menyebabkan
terjadinya globalisasi:
a. Meningkatnya masalah
bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, dan
inflasi regional
b. Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan
c. Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
d. Perubahan dalam Konstantin ruang dan
waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit,
dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
Dengan demikian, setiap manusia mempunyai peranan dalam
mengambil bagaian terhadap perkembangan dunia. hal ini, terkadang membuat
pemahaman dalam diri individu bahwa dunia adalah satu.
3. Dampak
Globalisasi
Perkembangan dunia yang begitu pesat membuat manusia seakan
tanpa sekat, arus informasi dan komunikasi bergerak begitu pesat, sehingga
memudahkan manusia untuk mendapatkan informasi. Tanpa disertai dengan filter
yang baik, tentunya hal ini akan berdampak besar pada kehidupan individu itu
sendiri dan juga di masyarakat. Berikut ini merupakan dampak dari globalisasi:
DAMPAK GLOBALISASI
|
|
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
|
Informasi yang tidak tersaring dengan baik dapat menyebabkan
penyimpangan perilaku
|
Mudah melakukan komunikasi, karena sudah tersedianya berbagai
alat komunikasi
|
Kurang peka terhadap lingkungan sekitar, karena terlalu sibuk
dengan alat komunikasinya
|
Mobilitas tinggi
|
Cenderung terjadi ketimpangan sosial yang besar antara wilayah yang
maju dan wilayah tertinggal
|
Mudah memenuhi kebutuhannya masing-masing
|
Terciptanya masyarakat yang konsumtif
|
Terjadinya peningkatan kualitas diri SDM karena individu harus
memiliki kualitas diri yang baik dalam menghadapi persaingan global
|
Membuat individu malas berinovasi dan berkreasi, karena banyak
hal yang mudah dikerjakan oleh kecanggihan teknologi
|
Menumbuhkan sikap toleransi
|
Terbentuknya sikap individualistik, karena kurangnya sikap
kepekaan sosial
|
Menumbuhkan kesadaran demokrasi warga masyarakat
|
Mudah terpengaruh oleh hal asing yang bukan kepribadian bangsa
|
B. Globalisasi Kebudaya
1. Pengaruh
Globalisasi terhadap Kebudayaan Nasional Indonesia
Globalisasi
telah mempengaruhi semua aspek kehidupan dalam masyarakat, mulai dari aspek
ekonomi, pendidikan, dan bahkan budaya. Kebudayaan sendiri dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (value) atau
persepsi yang dianut oleh masyarakat mengenai suatu hal. Nilai dan perspektif
berkaitan erat dengan kejiwaan/psikologis manusia yang disadarinya. Sedangkan,
kejiwaan sendiri berkaitan dengan apa yang dipikirkan. Pemikiran ini muncul
karena adanya pendidikan dari apa yang ia pelajari di lingkungan. Sedangkan
lingkungan menyediakan berbagai hal yang baik maupun yang buruk dan semua itu,
sebelum diambil haruslah melalui filter yang baik, karena tanpa filter akan
terjadi adopsi nilai yang buruk dan pada akhirnya menghasilkan manusia yang
berbudaya buruk pula. Ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan,
yaitu:
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan
internasional
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan
(multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
di luar kebudayaannya
f. Bertambah
banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
FIFA. Sehingga, proses persebaran budaya semakin cepat
g. Persaingan bebas dalam bidang
ekonomi
h. Meningkakan interaksi budaya antar
negara melalui perkembangan media massa
Globalisasi
berpengaruh besar terhadap kebudayaan Indonesia, khusunya dalam bidang
pembangunan. Namun, globalisasi juga berdampak buruk pada bangsa Indonesia.
Berikut ini merupakan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia:
a. Pengaruh globalisasi
terhadap nilai nasionalisme di kalangan generasi muda
Persebaran arus informasi yang cepat, membuat siapa saja dapat
mengakses berbagai informasi dengan mudah. Dampak positifnya adalah informasi
dan komunikasi dapat dilakukan dengan mudah, sistem pembelajaran menjadi
semakin mudah, kebutuhan manusia semakin mudah terpenuhi, dan berbagai hal
dapat diinformasikan dengan mudah. Namun, kemudahan ini bila tidak diimbangi
dengan filter yang baik dalam diri dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan,
salah satunya adalah penyimpangan perilaku budaya khususnya dikalangan generasi
muda.
Penyimpangan yang umumnya ditampilkan oleh generasi muda adalah
masalah perilaku sosial, seperti gaya hidup konsumtif, individualistik, gaya
perilaku dan penampilan yang kebarat-baratan, kurangnya sopan santun dan etika,
tutur kata yang tidak sopan, dan lebih lagi lupa akan budayanya sendiri, yaitu
masyarakat yang berbudaya timur (budaya luhur sopan santun).
Perkembagan alat komunikasi menyebabkan berbagai hal dapat diakses
dengan mudah dan murah. Namun, tanpa disertai dengan filter yang baik, hal ini
sering disalah gunakan oleh remaja, seperti untuk membuka situs-situr porno
melalui Hp atau perangkat lainnya, seperti komputer.
Dilihat dari tingkah lakunya, banyak pemuda Indonesia yang kini
tidak memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya, tidak memiliki
sopan santun, tidak mau melestarikan budaya nasional Indonesia, dan bahkan cenderung menginginkan kebebasan dan
keterbukaan yang diluar batas, sehingga mereka bebas untuk berbuat sesuka hati.
Wujud riilnya dapat terlihat dari banyaknya geng-geng motor di Indonesia yang
sering membuat keonaran di masyarakat, banyaknya generasi muda yang terjerumus
pada narkoba dan pergaulan bebas.
Hal ini menyebabkan rusaknya moral bangsa Indonesia. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap
budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa. Secara umum pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai- nilai nasionalisme, yaitu:
1) Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Hal ini membuat bangsa
Indonesia cenderung menerapkan asas liberalisme daripada asas Pancasila
2) Dari aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, dan
Pizza Hut) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
3) Masyarakat
kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dianggap sebagai kiblatnya
4) Mengakibatkan
adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
5) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan bangsa.
b. Pengaruh globalisasi
terhadap kestabilan nasional di Indonesia
1) Dilihat
dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Namun, dampak negatifnya adalah demokrasi sering disalah gunakan
untuk menciptakan suatu kebebasan liberalis, seperti kebebasan seni berupa film
yang mengandung unsur-unsur ponografi
2) Dari
aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dampak negatifnya, masyarakat
cenderung konsumtif, SDM Indonesia yang kurang kompeten akan tergilas oleh
tenaga asing yang bekerja di Indonesia. Sehingga, pengangguran makin meningkat,
dan hal ini juga menyebabkan tindak kejahatan makin meningkat pula
3) Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir
yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa
lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Namun, masuknya budaya asing tanpa disertai filter yang kuat, menyebabkan moral
bangsa menjadi hancur dan lunturnya rasa nasionalisme
2. Cara
mengantisipasi permasalahan globalisasi
Pada
intinya secara umum permasalahan globalisasi memiliki dua sifat, yaitu unsur
interrelasi yang sangat kuat dan keterjangkauan berskala global. Unsur
interrelasi yang sangat kuat, artinya permasalahan globalisasi itu, sangat
berpautan erat antara satu negara dengan negara lain. Meskipun masalah- masalah
itu pada mulanya dijumpai hanya di satu atau beberapa negara akan tetapi lambat
laun akan terjadi di seluruh negara di berbagai belahan bumi. Apalagi dengan
kemajuan teknologi transportasi dan teknologi telekomunikasi dan informasi yang
telah menyebabkan interaksi antar manusia baik secara nyata maupun maya semakin
meningkat, maka penyebaran permasalahan globalisasi itu akan semakin cepat.
Keterjangkauan
berskala global (global coverage),
artinya permasalahan globalisasi itu, dapat menyebar ke seluruh dunia, dan
memberikan dampak yang juga berskala dunia/global. Harus diakui bahwa kemajuan
teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi berperan besar untuk
menyebarkan permasalahan globalisasi itu ke berbagai belahan bumi.
Dengan
adanya dua sifat itu, maka dapat dikatakan bahwa gejala keterhubungan (interconnectedness) antara berbagai
masalah globalisasi dengan hubungan antarbangsa telah semakin meningkat, dan
hal itu sebenarnya adalah sebuah konsekuensi logis dari globalisasi yang memang
pada akhirnya akan membawa manusia untuk menjadi semakin mudah dan semakin
sering berinteraksi. Namun di pihak lain, sifat jangkauan global dan dampak
masalah globalnya juga harus diwaspadai.
Dalam
dunia yang semakin mengglobal, maka berbagai masalah yang diawali pada suatu
lokasi di belahan bumi tertentu dapat memberikan dampaknya ke seluruh planet
bumi dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, maka budaya
peradaban di era globalisasi sekarang ini harus diarahkan pada suatu asas
komplementasi (complementary thinking) atau pola pikir untuk saling melengkapi.
Asas
komplementasi itu pada hakekatnya sejalan dengan kompleksitas permasalahan di
era global, yang menunjukkan semakin meningkatnya pertautan antara satu
kepentingan dengan kepentingan lain yang, mau tidak mau, telah mendorong umat
manusia untuk semakin saling bergantung atau interdependen satu sama lain. Asas
komplementasi memiliki 3 fitur penting, yaitu Transparansi, Menyeluruh,
Kesesuaian.
Pada
dasarnya ada tiga prinsip penting yang harus dijadikan acuan dalam pengembangan
asas komplementer, yaitu:
a. Prinsip
Keseimbangan (Equality)
Adalah
bahwa masing-masing pihak yang terlibat dalam asas komplementer harus bersedia
untuk berbagi kepentingan (interest) yang dimilikinya dengan kepentingan pihak
lain.
b. Prinsip jangka panjang (eternity)
Adalah
bahwa asas komplementer untuk menghadapi tantangan peradaban yang berskala
global itu, harus dilaksanakan dengan komitmen untuk terus menindaklanjutinya
dalam skala jangka panjang.
c. Prinsip
pembelajaran-kolektif (collective learning)
Yang
dimaksud dengan pembelajaran kolektif bukanlah memisahkan diri/ menghindari
dari pengaruh asing (barat). Akan tetapi Prinsip pembelajaran-kolektif adalah
adanya semangat dan mentalitas dari segenap bangsa untuk menjadikan kondisi
saling melengkapi itu sebagai sebuah forum pembelajaran.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme melalui penanaman dan pengamalan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, misal semangat mencintai produk
dalam negeri
b. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik- baiknya
c. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum
dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya
d. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
e. Menanamkan sejak dini rasa bangga dan penghargaan terhadap segala
kebudayaan Indonesia
f. Mendidik anak sedini mungkin dengan kebudayaan Indonesia, sehingga
mereka dapat mencintai kebudayaan Indonesia
g. Lebih memperketat lagi penyebaran arus informasi di kalangan
generasi muda, seperti acara di TV maupun radio jangan sampai mengandung SARA
atau unsur pornografi
h. Lebih menguatkan pendidikan moral dan karakter di sekolah
i. Berusaha
meningkatkan kualitas diri SDM Indonesia melalui peningkatan pendidikan,
ekonomi, pertahanan keamanan, dan keadilan. Hal ini bertujuan, agar kesadaran
masyarakat mengenai perilakunya dan kebudayaannya semakin tampak
·
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta:
Bumi Akasara
·
Krsna @Yahoo.com.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal
Komentar
Posting Komentar