Antusias Masyarakat Sumbar Menyambut Tahun Baru 2016
"""" Menyambut Tahun Baru 2016 """"
Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun baru Masehi 1 Januari 2016. Berbagai ragam acara pun mulai dipersiapkan umat manusia di seluruh belahan dunia ini untuk menyambutnya.
Pesta kembang api dan kemeriahan panggung hiburan akan turut menyemarakkan malam pergantian tahun itu.
Sama seperti di belahan dunia lainnya, di Sumatera Barat warga juga melakukan persiapan yang serupa.
Sejumlah tempat akan menjadi tujuan favorit untuk menikmati kemeriahan malam pergantian tahun itu.
Kota Padang, Bukittinggi, Pesisir Selatan dan daerah tujuan wisata lainnya biasanya tumpah ruah oleh lautan manusia.
Karena pada malam itu warga berduyun-duyun keluar rumah menuju tempat-tempat keramaian dan hiburan, kemudian sama-sama meledakkan petasan, melepas kembang api ke udara dan meniup terompet sekeras-kerasnya pada detik-detik pergantian tahun 2015 ke 2016.
Peristiwa seperti ini terjadi hampir setiap tahun, dan setiap tahunnya selalu ingin menampilkan acara yang lebih meriah dan lebih meriah lagi.
Tentu kita sepakat, tidak ada yang salah dengan semua kemeriahan pesta tahun baru itu. Asalkan kemeriahan itu makin mengingatkan kita bahwa di balik pergantian tahun itu juga diiringi pergantian-pergantian lainnya.
Pergantian tahun diiringi pula bertambah tuanya usia bumi, bertambahnya umur kita, dan mempersingkat waktu kita dalam menikmati hidup dan kemewahan dunia ini.
Sehingga kita kembali sadar bahwa ada yang harus berubah pula seiring masuknya kita ke tahun yang baru.
Tentunya kita semua patut merenung pada kejadian-kejadian sebelumnya. Seperti kejadian yang baru-baru ini yakni bencana asap yang membuat sejumlah daerah berstatus darurat asap.
Bahkan hampir semua daerah di Sumatera Barat waktu itu menyatakan kondisi udara berbahaya bagi kesehatan, akibat asap tebal kiriman dari kebakaran hutan di provinsi tetangga.
Bencana lainnya adalah kemarau panjang, yang hampir dialami semua negara dan benua di belahan dunia ini.
Kita khususnya di Sumatera Barat juga terdampak kekeringan, jangankan memenuhi kebutuhan pengairan sawah dan kolam perikanan, untuk kebutuhan air minum saja di sebagian daerah mengalami kesulitan.
Sebut saja di Kabupaten Solok Selatan beberapa kecamatan bahkan menyatakan darurat air, karena untuk kebutuhan air minum saja warganya harus menggali dasar sungai.
Bencana alam datang beruntun dan silih berganti. Di musim penghujan ini pun ternyata masih ada bencana banjir dan tanah longsor.
Secara umum kita juga merasakan ekonomi negara ini belum pulih sepenuhnya, pengangguran bertambah di mana-mana, bahkan masih banyak masyarakat yang tidak jelas nasibnya.
Sedikit review ini mudah-mudahan berguna bagi kita semua, setidaknya untuk mengingatkan apa-apa yang bisa kita perbuat untuk mengisi tahun baru 2016 nanti dengan sikap optimis.
Dalam konteks pemerintah daerah, tentunya kita berharap dengan datangnya tahun baru ini, perhatian dan pelayanan terhadap masyarakat lebih baik dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, masyarakat kita harapkan hadirnya semangat baru dan harapan baru untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat di tahun baru nanti.
Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena kita akan memasuki tahun 2016. Karena itu, tahun baru nanti tentunya harus diikuti dengan perbaikan di segala bidang kehidupan.
Perbaikan ekonomi untuk menyejahterakan rakyat, dan yang paling penting adalah perbaikan moral dan akhlak.
Kita sangat menyadari tahun 2015 ini meninggalkan banyak duka yang mendalam, ditambah efek krisis ekonomi yang semakin mempersulit.
Namun kita berharap memasuki 2016 nanti dengan sikap optimis dan percaya diri, tahun mendatang akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Selamat Tahun Baru 2016".
Sumber :
Komentar
Posting Komentar