Macet di zaman dahulu dan zaman sekarang
Kemacetan di Zaman Dahulu dan Zaman Sekarang
Rasanya menjengkelkan ketika kita sudah berusaha bangun tidur sepagi mungkin untuk menghindari kemacetan di jalan, tapi saat sampai di medan pertempuran(di jalanan maksudnya) ... Eh tetep juga macet!
"Rupanya bukan saya saja yang bangun pagi! Haruskah besok saya bangun lebih pagi? Tapi tadi saya kan sudah pagi banget? Apa saya harus nginep di kantor saja biar tidak kena macet?!"
Kira-kira begitulah yang kita rasa dan kita fikir. Kemacetan memang memuakkan!
Lalu siapa yang harus di salahkan? santai Pakde,Bude.. jangan emosi dulu,mari di sruput dulu kopi tubruk nya.. (ngopi nya di tengah jalan,jadi ketubruk deh! .Tapi ya juga ya,kenapa sih di sebut kopi tubruk?boleh juga tuh buat judul postingan kapan2). Sekarang saya ajak anda mundur ke beberapa tahun yang lalu ketika jalanan belum semacet saat ini :
Dulu jalanan tidak seberisik sekarang. Dulu anak-anak kecil masih bisa main bola di jalan(meski di komplek).Dulu mau berangkat kerja/sekolah tidak perlu "nyubuh" banget. Dulu kecelakaan tidak sebanyak sekarang(sekarang denger orang kecelakaan kita jadi tidak heran lagi,dulu mah heboh denger ada kecelakaan). Dulu dan sekarang sebenarnya jumlah jalan/rute jalan sama saja,paling cuma ada penambahan/pelebaran sedikit. Kenapa di tambah? jelas untuk menghindari kemacetan. Lalu kenapa jalan masih macet? Coba saja di pikir..jumlah pelebaran/penambahan jalan yang apa adanya itu tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang membludak tak terkendali(memperbaiki/menambah/melebarkan jalan tidak tiap minggu dan tidak tiap bulan,melainkan beberapa tahun sekali. Tapi penambahan jumlah kendaraan.. Bisa ribuan setiap hari! Wow!). Lalu kenapa juga sih jumlah kendaraan bisa terus bertambah sehingga terjadi kemacetan? Apa rata-rata rakyat indonesia sudah pada makmur?(bisa beli kendaraan kapan mereka mau?) Benarkah begitu?? Berarti negara kita sudah maju dong.. buktinya lihat saja sendiri di jalanan : mobil dan motor seliweran tanpa jeda,buanyak buanget sampe muacet! Bahkan anak SD pun sudah bawa motor sendiri.buset., dulu mana ada yang begini!.
Dulu kota di indonesia yang jalanannya macet mungkin hanya Jakarta,itupun wajar karena Jakarta adalah ibu kota,jantung pemerintahan negara dan pusat segala kegiatan.. Tapi kini nyaris seluruh kota di indonesia mulai dari pusat hingga daerah semua terjangkit jalanan macet!
Dulu dealer/agen/showroom kendaraan tidak banyak,tidak seperti sekarang yang sudah menjamur,hampir di setiap ruas jalan ada "penjual kendaraan", di tambah lagi dengan penawaran-penawaran mudah memiliki kendaraan dari perusahaan perkreditan/pembiayaan.Jadi tambah menjamur kan penjual kendaraan nya? Tapi sebanyak apapun para penjual kendaraan itu..apa iya masyarakat langsung antri berbondong-bondong kayak mau beli sembako bersubsidi??
Ya nggak gitu juga lah Mas.. mbak.. penerawangan kita ke masa lalu kan belum selesai,yuk lanjut..
Saya ingat dulu kalau mau punya kendaraan apalagi kalau dengan cara kredit,wah sulit nan ribet,syarat yang di ajukan pun bermacam-macam,akhirnya banyak calon pembeli yang mundur karena tidak bisa memenuhi syarat-syarat yang di minta sang agen/dealer kendaraan, yang berani maju pun banyak di tolak.Dulu syarat memiliki kendaraan gaya kredit memang sulit, kalau beli gaya tunai/cash sudah jelas dapet, itu mah anak kecil juga tau!
Memang seperti apa sih syarat-syarat kredit kendaraan waktu dulu? kok sampai segitunya menyulitkan? saya juga kurang ngerti,tapi kira-kira seperti ini :
- data diri lengkap yang valid,mulai dari KTP,kartu keluarga,struk rekening listrik,koran,telepon,sampai slip gaji.Terkadang butuh orang lain juga sebagai penjamin! (pokoknya kudu lengkap dan valid)
- calon pembeli akan di tanya rumahnya ngontrak atau milik sendiri?
- oya lupa,dulu DP/uang muka untuk kredit kendaraan tinggi,mahal,beda dengan sekarang banyak non DP
- survey. setelah semua surat-surat lengkap di serahkan,mereka mulai survey. survey nya ke rumah pak Rt,ke tetangga terdekat,bahkan ke tempat kerja/kantor calon pembeli! walaah menurut saya itu mah memalukan calon pembeli,belum tentu dapet mobil/motor nya tapi kita sudah jadi bahan gosipan orang lain.benar tidak??!
- yang lebih parah : setelah survey itulah saat-saat yang menegangkan.Waduh di terima atau di tolak nih ajuan kreditnya? Silahkan baca obrolan berikut antar A=agen dan CP=calon pembeli di bawah ini :
A : "maaf pak,pengajuan kredit anda kami tolak"
CP : "kenapa mas?bukankah syarat-syaratnya sudah lengkap?"
A : "memang lengkap pak,tapi survey membuktikan sesuatu,dan kami jadi ragu soalnya kami baru tahu kalau bapak punya 2 orang istri dan 5 orang anak! Lalu saat kami cek ternyata rumah anda masih KPR dan belum lunas! Sedangkan gaji anda cuma pas-pasan saja.Dari bukti-bukti tersebut kami jadi meragukan kemampuan anda untuk membayar tagihan kredit kendaraan anda nantinya.Sekali lagi kami mohon maaf pak"
Dengan wajah merah padam si calon pembeli gagal itu berkata..
CP : "Jadi kalian meremehkan saya?!walaupun gaji kecil tapi saya pandai cari uang sampingan,buktinya si Gayus,cuma karyawan biasa tapi uang nya ratusan M! Tapi sudahlah!saya terima dengan lapang dada penolakan anda,tapi tolong beritahu saya dari siapa anda tahu semua informasi tentang saya?!"
A : "kami tau dari pak Rt,kami yakin karena dia berani menjadi saksi.Lalu soal anda beranak lima,,kami tau dari istri pertama anda,kami pernah ke sana bersama pak Rt."
CP : " $?!XQ/%!..! "
Tanpa ba, bi atau bu lagi si CP langsung berangkat "nyamperin" pak RT (coba tebak: dia mau ngamuk atau ngajak main catur?)
Cerita konyol di atas hanyalah ilustrasi semata dan diperagakan oleh ahlinya, So dont try that at home!
Dari ilustrasi di atas anda pasti sudah bisa membayangkan sulitnya kredit kendaraan pada masa itu.Sudah sanggup bayar DP besar,data lengkap dan valid.. tapi semua mimpi bakal punya motor/mobil jadi buyar gara-gara survey! Mungkin anda berfikir : "kalo gua pasti gua sogok tuh tukang survey nya,siapa sih yang gak mau duit,semua pasti jadi licin!".
Memang benar uang sogoknya di terima,tapi tetap di tolak,sebab orang-orang dulu masih panjang mikirnya,mereka tidak mau di salahkan dan berhadapan dengan hukum bila di kemudian hari kredit yang mereka loloskan "bermasalah",intinya orang waktu itu masih patuh hukum! Tapi kalau takut dan patuh hukum kenapa uang sogokan survey nya di terima? Mungkin tidak ada bukti gan.pintar-pintar mereka "ngeles" lah.Tapi tidak semua pensurvey mau terima sogokan lho,yang mau di sogok hanya segelintir oknum,ingat..OKNUM!
Tapi segala kesulitan untuk memiliki kendaraan hanyalah masa lalu, sekarang sangat mudah! Jauh jauh jauh lebih mudah di banding dulu. Semua persyaratan di mudahkan,kalaupun katanya harus begini dan begitu dalam syarat-syaratnya, ah paling juga cuma formalitas. Kok bisa gitu sih?berarti enak zaman sekarang dong? Ya iyalah.. sekarang enak dan guampang banget dapet kendaraan (kredit)! Saking mudahnya bahkan kreditan pertama belum lunas tapi masih bisa ambil kreditan baru lagi,bahkan bisa ada 3 kendaraan kreditan dalam 1 garasi rumah! wah luar biasa. Malahan ada puluhan mobil dalam 1 halaman rumah,hebat kan? rumahnya koruptor! hahaha..
- Anda bergaji pas-pasan tapi mau kredit motor?tenang mas.. pengangguran saja bisa!
- Anda tinggal di rumah kontrakan tapi ingin kendaraan? bisa!
- Anda ingin motor/mobil kredit tapi data pribadi tidak lengkap/tidak valid? bisa Om! apa yang tidak bisa zaman sekarang ini?
SEMUA BISA DI ATUR!
Tapi apapun kemudahan yang ada bila kebablasan pasti ada efek negatifnya.
Kemudahan untuk memiliki kendaraan memang sangat menguntungkan untuk semua orang,termasuk negara,seperti majunya perekonomian,mengurangi pengangguran,pemasukan kas negara dari pajak kendaraan,dll. Keuntungan yang di dapat masyarakat pun banyak,yaitu memudahkan segala kegiatan,terutama lebih irit ongkos! pokoknya banyak deh manfaat positif dari kemudahan memiliki kendaraan kredit!
Lalu negatif nya???? MACEEET..!!
Jadi siapa yang harus di salahkan? bukankah kita sama-sama merasakan manfaatnya?kita terbantu kan?sudah sudah woles aja.Nah,sesuai judul saya akan mengatakan penyebab dan solusi kemacetan:
Menurut saya.. Kita semualah penyebabnya dan Solusinya? untuk menghadapi dan mengatasi kemacetan cuma 1.. : sabar dan woles! wassalam..
Kok cuma gitu aja solusinya?banyak sih,tapi males ngetiknya,cape! Lain kali deh gue tulisin. (Postingannya gak bermanfaat ya?gak menyelesaikan masalah ya? namanya juga obrolan warung kopi)
Sumber :
http://eyangjbrtogel.mywapblog.com/penyebab-dan-solusi-kemacetan-jalan-raya.xhtml
Komentar
Posting Komentar