Begini Tips Memotret Gerhana Matahari dari Astrophotographer
Begini Tips Memotret Gerhana Matahari dari Astrophotographer
Bandung -Beragam alat fotografi seperti kamera saku, telepon seluler, hingga single-lens reflex (SLR) digital maupun analog, bisa dipakai untuk mengabadikan fenomena gerhana matahari total dan parsial di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016. Agar hasil gambarnya baik, pemotret disarankan memakai penyangga kamera. Pemakaian lampu kilat (blitz) tidak direkomendasikan.
Seorang astrophotographer, atau pemotret astronomi, Ronny Syamara, 27 tahun mengatakan, setiap fotografer atau warga yang ingin mengabadikan peristiwa gerhana matahari total, perlu diingatkan agar tidak memakai lampu kilat. “Selain percuma karena matahari begitu jauh, lampu kilat bisa mengganggu fotografer lain,” katanya. Gangguan cahaya itu juga bisa merusak suasana normal ketika gerhana.
Bagi pemotret tanpa lensa tele, seperti memakai kamera saku atau telepon seluler, tetap bisa berkreasi mengabadikan fenomena gerhana matahari total dan parsial dengan banyak cara juga beragam tempat. Pemotret, kata Ronny, tak perlu bersusah payah memaksa kameranya yang terbatas untuk mendapatkan gambar dekat proses gerhana. “Suasana di kota atau bentang alam, bisa jadi foto gerhana yang menarik,” ujar staf ahli pertunjukan di Planetarium Jakarta itu.
Pemotret bisa melihat foto-foto karya fotografer lain sebagai contoh, menirunya di lokasi lain, atau memodifikasi ide yang sudah ada. “Banyak pemburu foto gerhana matahari yang mencari lokasi-lokasi unik, seperti benteng-benteng, jembatan, situs megalitikum, gunung, atau dari ketinggian 35 ribu kaki,” kata Ronny. Lokasi pemotretan juga bisa sekaligus tempat berlibur, seperti di pantai, atau pulau kecil.
Pada 9 Maret nanti, ada puluhan daerah bagian tengah ke atas dari Sumatera hingga Maluku Utara yang akan dilintasi jalur gerhana matahari total. Selebihnya hanya bisa menyaksikan gerhana matahari parsial. Di Jakarta dan Bandung misalnya, kata Ronny, hanya sekitar 90 persen matahari yang tertutup bulan. “Jadi matahari sabit, untuk melihat atau memotret dengan lensa jarak jauh tetap harus pakai filter,” ujarnya.
http://tekno.tempo.co/read/news/2016/01/24/072738954/begini-tips-memotret-gerhana-matahari-dari-astrophotographer
Komentar
Posting Komentar